Critical State Line, Roscoe Dan Hvorslev Surface : Studi Kasus Sampel Tanah U.K. Maranatha Bandung

Penulis

  • Andrias Suhendra Nugraha Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Kota Bandung, 40164, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.28932/jts.v1i2.10339

Kata Kunci:

critical state line, Roscoe surface, Hvorslev surface

Abstrak

Stabilitas merupakan salah satu unsur perhitungan yang regular dalam rekayasa geoteknik. Perhitungan stabilitas berhubungan dengan keruntuhan dari massa tanah dengan large deformation yang terjadi pada bidang runtuh yang diikuti oleh keruntuhan dari struktur geoteknik. Hal ini menunjukkan bahwa analisa terhadap perilaku tegangan regangan pada kondisi critical state sangat penting. Perilaku tanah tidak hanya tergantung pada kondisi awal dan akhir dari tegangan tetapi juga pada lintasan di mana kondisi tegangan dan regangan berubah serta sejarah pembebanan sebelumnya. Lintasan tersebut berbeda untuk setiap jenis dan kondisi konsolidasi sampel tanah. Namun, jejak lintasan tersebut akan cenderung menuju suatu boundary surface yang unik untuk kemudian menyusuri surface menuju suatu critical state line yang juga tunggal dan unik. Tulisan ini hendak menjabarkan mengenai critical state line, yang merupakan tujuan akhir dari runtuhnya tanah yang dibebani serta menjabarkan suatu boundary surface yang terdiri dari Roscoe surface yang tipikal dilewati oleh sampel tanah normally consolidated, dan Hvorslev surface, yang tipikal dilewati oleh sampel tanah overconsolidated. Studi kasus dilakukan pada sampel tanah lempung di U.K. Maranatha Bandung. Uji geser yang dilakukan adalah uji sriaxial consolidated undrained. Studi kasus menunjukkan bahwa sampel tanah termasuk ke dalam tanah lempung normally consolidated. Parameter-parameter critical state yang diperoleh adalah M dan 2.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2005-04-01

Cara Mengutip

Nugraha, A. S. (2005). Critical State Line, Roscoe Dan Hvorslev Surface : Studi Kasus Sampel Tanah U.K. Maranatha Bandung. Jurnal Teknik Sipil, 1(2), 21–42. https://doi.org/10.28932/jts.v1i2.10339