Penggerusan Sedimen di Dasar Sungai Bagian Hilir Kolam Olak Suatu Bendung Tertentu

Penulis

  • Maria Christine Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Kota Bandung, 40164, Indonesia
  • Robby Yussac Tallar Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Kota Bandung, 40164, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.28932/jts.v1i1.10335

Kata Kunci:

penggerusan lokal, sedimen, debit aliran, kecepatan aliran, kemiringan saluran

Abstrak

Dalam perencanaan suatu bangunan air seperti bendung, diperlukan penelitian terlebih dahulu mengenai masalah penggerusan lokal ( local scouring ) yang terjadi pada bagian hilir bangunan tersebut. Masalah gerusan lokal terjadi sebagai akibat dari kecepatan air dan turbulensi yang melampaui daya tahan dari material dasar saluran atau sungai. Pada penelitian kali ini, digunakan saluran berbentuk persegi dengan ukuran dan kemiringan dasar tertentu untuk mencari kedalaman gerusan lokal beserta volume kering sedimen yang terbawa. Melalui 6 kali percobaan dengan merata-ratakan debit pada 2 alat ukur debit yang dipakai, didapat gerusan lokal terdalam yang terjadi sebesar 3.8 cm; 4 cm; 4.3 cm; 4.5 cm, 4.8 cm; 5.1 cm dan volume kering sedimen yang terbawa sebesar 8305 cm3; 12915 cm3; 18505.71 cm3; 23331.43 cm3; 28760 cm3, 29960.71 cm3. Pada penelitian kali ini dapat disimpulkan kalau rumus Lacey yang paling mendekati hasil laboratorium setelah mencapai keseimbangan. Besarnya volume sedimen yang terbawa, sangat dipengaruhi oleh diameter butir sedimen, debit aliran, kecepatan aliran dan kemiringan saluran. Semakin besar debit yang mengalir, pada waktu tertentu akan menghasilkan penggerusan yang konstan. Hal ini dikarenakan adanya keseimbangan yang telah tercapai. Semakin dalam gerusan lokal yang terjadi maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pula volume sedimen yang terbawa di bagian hilir bendung.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-11-18

Cara Mengutip

Christine, M., & Tallar, R. Y. (2024). Penggerusan Sedimen di Dasar Sungai Bagian Hilir Kolam Olak Suatu Bendung Tertentu. Jurnal Teknik Sipil, 1(1), 39–50. https://doi.org/10.28932/jts.v1i1.10335